Diduga Belum Memiliki Ijin Oprasional Sekolah Siswa SD Bhani Syaibah Tidak Boleh Ikut Ujian Karena Belum Melunasi Tutunggakan
Bandung Jabarindo.com 'Seorang orang tua siswa mengaku, pihak SD Swasta Bhani Syaibah Bandung menolak anaknya inisial (R) tidak bisa mengikuti ujian karena belum bisa melakukan pembayaran iuran. Menurutnya, Orang tua siswa tersebut yang telah datang ke sekolah untuk meminta toleransi dengan menawarkan pembayaran cicilan sebesar Rp 1 juta per bulan agar anak bisa ikut ujian.
"Kepala Sekolah (Kepsek) menjawab, untuk sekolah bisa, tapi untuk ujian tidak bisa – harus masuk uang dulu sebesar Rp 5 juta. Kalau cicilan Rp 1 juta, berarti bulan April baru bisa ikut ujian," katanya. Orang tua siswa dan bertanya, "Kalau bulan April untuk ujian, nilai gimana? Dan kalau R mengundurkan diri dari sekolah ini, gimana?"Menurut orang tua tersebut
kepala sekolah menawab, " meski mengundurkan diri dari sekolah tetap harus membayar tunggakan tersebut". Ucap Orang tua siswa.
Ketika tim media menemui Kepala Sekolah Bani Syaibah Tatang Wiharya dan Bendahara, Tiara. Tiara menyatakan saya hanya menjalankan tugas. "Kami di sini bàru satu tahun karena bendahara ganti-ganti.
Ketika di data oleh Tiara selaku Bendahara diketahui siswa R tersebut memiliki tunggakan sejak 2022, bahkan mungkin dari kelas satu. Tahun sebelumnya diberi toleransi karena kepala sekolah dan bendahara baru," ucap bendahara.
Kepala sekolah menjelaskan, pihaknya telah mediasi dengan Yayasan untuk meminta keluasan.kepada Yayasan "pihakYayasan memberikan keringanan: silakan ikut ujian, tapi minimal bayar setengahnya.
Akan tetapi , setengahnya juga tidak masuk sama sekali," katanya.
Tatang Wiharya menambahkan, ada beberapa siswa lain sama juga , seperti R namun "Orang tua R sudah beberapa kali diberi surat tanpa ada komunikasi,
Alhamdulilah kemarin orang tua R hadir. Kami kira ini sudah jelas dan bisa diselesaikan secara internal.
Untuk. bayar cicilan Silakan tapi untuk ikut ujian, sesuai instruksi Yayasan, minimal harus bayar setengah dari tunggakan. Jika mengundurkan diripun tetap harus lunasi tunggakan tersebut."
Ketika Tim. menanyakan tentang Bantuan Operasional Sekolah (BOS), bendahara mengatakan sekolah tidak mendapatkannya karena belum memiliki ijin. Kita masih menginduk ke Baitul Roman "karena belum siap dan sanggup" Sambung Kepala Sekolah
Lalu tim.menanyakan kepada Kepala Sekolah ijin.apakah yang belum.ada Kepala sekolah menjawab " ijin Operasional "
Tim sangat kaget dan terkejut sekolah yang sudah beroperasi lebih dari 7 tahun, belum.memiliki ijin.
Lalu tim.menanyakan apakah karna sekolah belum.memiliki ijin operasional.sekolah tidak sangup memberikan kebijakan
Kepala sekolah menjelaskan, Tidak Begitu persoalan siswa RM sangat kompleks. "Tunggakannya sejak Juli tidak ada yang masuk, bahkan dari 2022 dan kemungkinan tahun sebelumnya, totalnya di atas Rp 10 juta. Itu yang membuat yayasan sulit mengikutsetakan.
Kita sudah mediasi lama, seharusnya sudah selesai tergantung pihak RM sendiri. Saya tidak mengharapkan sampai dengan bahasadari yayasan pasang badan' – seharusnya dari awal ada itikad baik seperti siswa lain."
Tim Liputan.


Komentar
Posting Komentar