Bupati Bandung Resmikan Masjid Jami Al Fitroh, Kecamatan Cikancung
JABARINDO.COM -Bandung, 22 September 2025 – Masjid tidak hanya menjadi tempat untuk beribadah, melainkan juga pusat dakwah, pendidikan, dan pembinaan akhlak masyarakat. Hal tersebut kembali ditegaskan oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna dalam peresmian Masjid Jami Al Fitroh di Kampung Sindangsari RT 01/12, Desa Cikasungka, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan agar keberadaan Masjid Jami Al Fitroh dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat sekitar.
“Saya berharap peresmian masjid ini membawa keberkahan. Masjid jangan hanya berdiri megah tapi tidak bermanfaat. Kalau masjid tidak bermanfaat bagi sekitarnya, lebih baik dibongkar saja daripada tidak terpakai. Maka jadikanlah Masjid Jami Al Fitroh ini semakin bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, bupati yang akrab disapa Kang DS ini menekankan pentingnya masjid sebagai madrasah yang berperan dalam membentuk generasi berakhlak mulia. Ia menilai keseimbangan fisik dan mental hanya bisa dicapai melalui kebersihan hati, yang salah satunya didapat dari pendidikan di masjid.
“Masjid harus menjadi madrasah yang mendidik anak-anak kita agar tumbuh menjadi insan bertakwa. Dengan begitu, masjid berkontribusi membantu pemerintah dalam melahirkan generasi yang unggul,” ujarnya.
Ia juga menyinggung peran ulama dalam perjalanan bangsa. Menurutnya, kontribusi ulama sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan, mulai dari membidani lahirnya Pancasila, hingga menggerakkan semangat rakyat meraih kemerdekaan. Oleh sebab itu, Pemkab Bandung memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan ulama, ustadz/ustadzah, dan guru ngaji melalui jaminan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.
“Tanpa ulama, tidak ada artinya pemerintah daerah. Tidak ada artinya saya sebagai bupati tanpa dukungan para ulama. Maka kami berkomitmen memperhatikan kesejahteraan mereka. Meskipun masih banyak tantangan moral di masyarakat, setidaknya masih ada kesadaran untuk menjaga keimanan,” tuturnya.
Bupati juga menitipkan pesan khusus kepada para orang tua agar tidak menyerahkan sepenuhnya pendidikan agama kepada guru ngaji. Menurutnya, tanggung jawab utama tetap berada di keluarga.
“Anak-anak bukan hanya tanggung jawab guru ngaji, tetapi tanggung jawab utama orang tua. Semoga ikhtiar masyarakat Kabupaten Bandung untuk membentuk generasi berakhlakul karimah bisa terwujud,” pungkasnya. (Humas Pemkab Bandung - Diskominfo/sy)
Intriah
Komentar
Posting Komentar