Kantor Baru Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Di Duga Sengaja Di Biarkan Jadi Sarang Nyamuk


JABARINDO.COM -Garut -Bangunan megah Kantor Dinas Pendidikan  Pemerintah Daerah Kabupaten Garut Jawa Barat yang baru kini telah lebih dari

empat (4) bulan telah berlalu pada tanggal 3 Pebruari 2025 sejak peresmian gedung baru  Dinas Pendidikan Kabupaten Garut tersebut berlokasi di Jalan Pembangunan 179 Kelurahan Sukagalih Kecamatan Tarogong kidul Garut kini di sinyalir jadi sarang nyamuk.

Gedung yang dibangun dengan anggaran Rp. 9,3 miliar itu awalnya digadang-gadang akan menjadi pusat pelayanan pendidikan yang modern, representatif, dan mampu meningkatkan kualitas layanan birokrasi di sektor pendidikan. Namun, hingga hari ini, gedung megah tersebut masih kosong melompong dan belum juga digunakan sebagaimana mestinya.

Peresmian gedung ini dilakukan langsung oleh Penjabat (PJ) Bupati Garut, Barnas Adjidin, yang kala itu tanggal 3 bulan pebruari tahun 2025 bahkan di saksikan oleh Bupati terpilih Abdusy syakur Amin kala itu, menyampaikan optimisme bahwa dengan fasilitas yang baru dan megah ini, Dinas Pendidikan akan memiliki kinerja yang lebih maksimal. Namun kenyataan di lapangan jauh dari harapan kini, bangunan megah itu justru terlihat terbengkalai. Bahkan rumput liar dan ilalang mulai menjalar di sekitar hingga ke dinding -dinding gedung, menciptakan kesan angker dan tak terawat ahirnya jadi sarang nyamuk yang tidak berarti.

Kondisi ini menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan, salah satunya dari Asep Mulyana, Ketua Umum GAPERMAS (Generasi Pemberdayaan Masyarakat), Ia menyatakan kegeramannya atas lambannya pemanfaatan gedung tersebut yang telah menelan dana besar dari APBD Garut TA 2024.


> “Ini jelas mencederai semangat transparansi dan efisiensi penggunaan anggaran. Gedung sudah diresmikan sejak empat bulan lalu, tapi sampai hari ini belum juga dipakai. Ada apa ini? Apakah ini sekadar proyek mercusuar belaka?” tegas Asep Mulyana saat ditemui di sela kegiatan sosial GAPERMAS, Kamis (26/06/2025) yang lalu.

Asep menilai bahwa keterlambatan pemanfaatan gedung ini menjadi bukti lemahnya perencanaan dan koordinasi antar Instansi. Ia mempertanyakan apakah proses pemindahan operasional Dinas Pendidikan terganjal oleh persoalan teknis, administratif, atau bahkan politis atau ada dugaan prakek koruptif.

> “Gedung sudah berdiri, peresmian sudah dilakukan, publik sudah diberi ekspektasi. Tapi kenyataannya ? Nol besar. Bahkan sekarang rumput liar pun sudah tumbuh liar di area gedung. Ini bentuk pembiaran yang sangat mencolok dan mencerminkan tidak adanya rasa tanggung jawab terhadap uang rakyat,” lanjutnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, tampak pagar gedung masih terkunci, tidak ada aktivitas apapun di dalamnya, dan sejumlah bagian eksterior gedung mulai terlihat kusam. Tidak ada kejelasan dari pihak terkait kapan gedung ini akan difungsikan, dan sejauh mana kesiapan infrastruktur penunjangnya seperti jaringan listrik, air, dan sistem IT.

Masyarakat setempat pun mulai bertanya - tanya. Beberapa warga yang tinggal di sekitar lokasi menyayangkan kondisi gedung tersebut yang seharusnya bisa menjadi simbol kemajuan daerah di bidang pendidikan," ungkap mereka.

> “Sayang sekali. Dulu waktu dibangun, banyak yang berharap gedung ini bisa membawa perubahan, tapi sekarang malah seperti gedung kosong tak bertuan,” ungkap Dede, warga sekitar.

Lembaga GAPERMAS sendiri berencana akan melayangkan surat terbuka kepada Bupati Garut serta DPRD Garut untuk meminta penjelasan terbuka mengenai alasan belum difungsikannya kantor tersebut. Asep Mulyana juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap penggunaan anggaran yang tidak tepat guna.

> “Kami bukan anti pembangunan. Tapi pembangunan harus dibarengi dengan perencanaan matang dan tanggung jawab penggunaan anggaran. Kalau seperti ini, rakyat hanya jadi penonton proyek besar yang tak berdampak apa - apa,” tuturnya.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai komitmen Pemerintah Daerah terhadap akuntabilitas anggaran dan pengelolaan Aset Publik.

Gedung Kantor Dinas Pendidikan yang seharusnya menjadi simbol kemajuan, justru kini menjadi monumen diam dari kelalaian birokrasi yang berlarut-larut," Pungkasnya.

Red. Ramlan A

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangunan Hotel dan Rumah Sakit PT Bethesda Hospital Indonesia, Ketua RW 07 Bojongpulus Benturkan Awak Media dengan Mitra nya

Boyke Soerianata yang Sudah Bekerja 17 Tahun di Harley Davidson, membuka pelatihan tentang mekanic Harley secara online dan gratis.

PT.Bangun Daya Persada, Trans cargo Menggelar Soft Launching