Saya juga minta data kepada para bidan desa, berapa data bayi lahir dan berapa anak yang masih kategori stunting," katanya.
JABARINDO.COM -Kang DS mengatakan untuk penanganan 22 ribu anak-anak kategori stunting itu membutuhkan anggaran miliaran rupiah, sehingga berapa anggaran dari APBD Kabupaten, Provinsi dan APBN.
"Intervensi anggaran itu di antaranya untuk program pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak-anak kategori stunting. Dengan harapan di Kabupaten Bandung pada tahun 2026 zero stunting," katanya.
Bupati Bandung akan terus mensupport para bidan desa yang membantu ibu-ibu hamil hingga ibu hamil itu melahirkan anak-anak sehat.
Mengingat, kata dia, ada lima hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi Indonesia Emas 2045. Pertama, peningkatan sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi, kedua pemanfaatan big data, ketiga penguatan riset dan pengembangan (research and development), keempat pembangunan institusi yang kuat, dan kelima pengelolaan anggaran (keuangan) yang baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dr. Hj. Yuli Irnawaty Mosjasari mengatakan bahwa kegiatan pertemuan program pelayanan kesehatan ibu dan anak ini untuk meningkatkan kemampuan bidan desa dalam menangani faktor risiko dan memberikan tindakan yang tepat kepada ibu hamil, persalinan dan bayi baru lahir yang berisiko tinggi.
"Kegiatan itu juga untuk meningkatkan kompetensi dan komunikasi efektif. Kami ini langsung bertemu dengan masyarakat di desa-desa, dan agar kami semua dapat meningkatkan pelayanan dan kepuasan masyarakat. Dan menerima pelayanan kami di bidang kesehatan," tuturnya. (Intriah)
Komentar
Posting Komentar